tag:blogger.com,1999:blog-86985254704496499672024-03-05T22:07:04.173+07:00DodoBanyak ide itu harus ditulis, nanti lupa.Unknownnoreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-8698525470449649967.post-46616340862087525932014-03-01T20:04:00.001+07:002014-05-15T13:53:05.397+07:00Tips Membeli Ponsel Android (Part 2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEZwsxtVBZVj51ni1ktRSJkUALQT4KCYuCRTJEVQETUq1Bkyjqh3FKZSeeSz2I0KQwilIqq-QKB_k48oPcBGoTPp42B2awfenKHhrQO5DAubdrjF1l6vqOTj-3Zxk19CyWFUxaQxYKUzM/s1600/main.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEZwsxtVBZVj51ni1ktRSJkUALQT4KCYuCRTJEVQETUq1Bkyjqh3FKZSeeSz2I0KQwilIqq-QKB_k48oPcBGoTPp42B2awfenKHhrQO5DAubdrjF1l6vqOTj-3Zxk19CyWFUxaQxYKUzM/s1600/main.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<br />
Sebelumnya di <a href="http://www.dodo.my.id/2014/03/tips-membeli-ponsel-android.html" target="_blank">part 1</a> sudah saya bagi tips membeli ponsel Android perihal pemilihan merek vendor, prosesor, RAM, versi Android, dan kapasitas penyimpanan serta dukungan memori eksternal. Di part 2 ini saya akan melanjutkan berbagi tips perihal pemilihan layar, resolusi, kamera, garansi, update software, serta harga.<br />
<a name='more'></a><div>
<br /></div>
<div>
<i>Mari kita lanjutkan...</i><br />
<br />
<h3>
4. Layar dan Resolusi</h3>
Untuk pertimbangan yang satu ini, ada yang perlu Anda yakinkan. Anda butuh: smartphone, phablet, atau tablet? Smartphone biasanya punya layar berukuran 3 hingga 5 inci. Sementara tablet biasanya berukuran 7 hingga 10 inci. Sedangkan phablet adalah istilah yang biasa digunakan orang bule untuk perangkat yang berukuran diantara smartphone dan tablet (phablet: phone-tablet).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNr_r9TJjq4yufMxzr-I61-XrnqE8Wd5wptQavnan3ZIZQ-5iJ_Rl9N-A2h8xxU1lGrQ0p_QSm-IItIHN8y7GrMfDKUlyU8TWJR5Z2S-EgVLQqm1V9FZO35D386D-aakmR7Hq2pCvpEC8/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNr_r9TJjq4yufMxzr-I61-XrnqE8Wd5wptQavnan3ZIZQ-5iJ_Rl9N-A2h8xxU1lGrQ0p_QSm-IItIHN8y7GrMfDKUlyU8TWJR5Z2S-EgVLQqm1V9FZO35D386D-aakmR7Hq2pCvpEC8/s1600/4.jpg" height="282" width="640" /></a></div>
<br />
Mudahnya begini, smartphone adalah perangkat utama yang mendukung komunikasi kita sehari-hari. Untuk itu, smartphone biasanya selalu dibawa kemana saja dan tentunya muat di kantong. Bayangkan jika Anda harus membawa tablet kemana saja, tentu agak merepotkan dan sedikit lebih berat. Tapi jika Anda tidak masalah membawa tablet tiap hari dan memang membutuhkan layar yang besar, tentu ini bisa jadi pengecualian.<br />
<br />
Jika sudah menentukan besarannya, perhatikan resolusinya. Perkembangan teknologi layar ini sangat cepat. Saat ini bahkan ada ponsel yang memiliki resolusi 2K QHD atau dua kalinya Full HD. Semakin tinggi resolusinya, tentu gambarnya semakin tajam. Selain resolusi, faktor yang ikut serta dalam menghasilkan tampilan gambar yang tajam adalah kerapatan piksel (pixel-per-inch atau ppi). Jumlah piksel yang bisa dilihat dengan mata telanjang adalah sekitar 300 ppi, itu pun harus dengan melotot. Di atas itu mata manusia sulit melihat pikselnya, kecuali dengan bantuan mikroskop. Layar 5 inci Full HD biasanya memiliki jumlah piksel di atas 310 ppi, ini sudah sangat cukup bagi mata manusia.<br />
<br />
Selain ukuran dan resolusi, yang perlu dicermati dalam urusan layar adalah jenis panel yang digunakan. Ada yang bertipe TFT, LCD, LED, dan sebagainya. Tiap panel memiliki karakteristik sendiri dalam menghasilkan warna. Ada yang kehijauan, kekuningan, kebiruan, dan lainnya. Kalau urusan warna, itu selera masing-masing, tetapi untuk sudut pandang, tentu punya ukuran. Layar yang bagus akan menghasilkan warna yang stabil ketika diliat dari berbagai sudut. Layar yang kurang bagus akan terlihat “merubah” warna ketika dilihat dari sudut miring sekitar 30-50 derajat.<br />
<br />
Memperhitungkan sudut penghilatan layar itu penting. Anda tentu tidak selalu melihat layar secara bertatapan terus. Ada kalanya Anda sedang makan dan ponsel Anda diletakkan dimeja. Saat-saat seperti ini yang diperlukan untuk melihat layar dari sudut agak kesamping. Saran saya, jangan pilih layar TFT, karena sudut penglihatannya buruk, dan tipe ini sudah ketinggalan zaman. Perlu diketahui, perangkat-perangkat unggulan sudah tak lagi menggunakan layar TFT, karena vendor sudah tahu kelemahan panel ini.<br />
<br />
<h3>
5. Kamera dan Baterai</h3>
Ponsel pintar zaman sekarang sudah dipastikan memiliki kamera. Namun tidak semua smartphone menawarkan kamera yang berkualitas. Tentu ini kembali pada harganya. Jika harganya murah, kualitasnya jangan terlalu diharapkan. Tapi bagi Anda yang membutuhkan kualitas kamera yang bagus, siaplah merogoh kocek agak dalam.<br />
<br />
Besarnya resolusi kamera memang bukan ukuran mutlak dalam menentukan kualitas yang dihasilkan. Bahkan ponsel “China” sekarang juga banyak yang menawarkan resolusi kamera besar. Akan tetapi bagaimanakah kualitas yang dihasilkan? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas jepretan foto/perekaman video. Pertama adalah komponen perangkat keras (modul) kamera itu sendiri, kemudian perangkat lunak yang mengolah (software), serta komponen pendukung seperti lampu kilat (flash).<br />
<br />
Salah satu cara termudahnya memang dengan melihat resolusinya. Secara teori, semakin besar resolusi, maka gambar yang dihasilkan akan semakin tajam/tidak pecah. Saat artikel ini disusun, smartphone Android dengan resolusi kamera tertinggi dipegang oleh Sony Mobile dengan 20MP pada produk flagship-nya Xperia Z1, Z1 Compact, dan Z2. Sementara flagship Samsung terbaru, Galaxy S5, mengusung kamera 16MP. Meski berbeda resolusi, kualitas gambar yang dihasilkan bisa saja lebih baik yang si resolusi rendah. Untuk mengetahuinya, sering-sering membaca review produk tersebut.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYo3-M9Xl8EQ3EBI46rzBHFMhgZNCt4Q-f2pm-B8VcTuyhDzByeqvPbk5xVSVLQZ6eTSisSl9lFC_QR2vIk012fk1ttt0oEyjqxZ5En6MHxWdqx2NAZK0Bjfsit_mDNcWXS1ZNVrKT1bo/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYo3-M9Xl8EQ3EBI46rzBHFMhgZNCt4Q-f2pm-B8VcTuyhDzByeqvPbk5xVSVLQZ6eTSisSl9lFC_QR2vIk012fk1ttt0oEyjqxZ5En6MHxWdqx2NAZK0Bjfsit_mDNcWXS1ZNVrKT1bo/s1600/5.jpg" height="425" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: stupiddope.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ukuran sebuah gambar foto yang bisa disebut bagus secara teknis menurut saya ada banyak faktor, salah satunya adalah mengenai ketajamannya, kekayaan warna, kecerahan, dan kejernihan (tidak banyak noise). Namun bagi Anda yang berdana sedikit, pastikan juga kameranya bisa autofocus dan ada flash.<br />
<br />
Untuk kamera sekunder (kamera depan), biasanya vendor memang tidak menanamkan module canggih seperti kamera primer (kamera belakang). Umumnya kamera depan beresolusi VGA, 1,3MP, 2MP, 5MP, hingga ada yang 8MP. Kamera depan ini biasanya fixed-focus dan tidak ada flash.<br />
<br />
Sementara untuk baterai, sebenarnya "rancangannya" mirip seperti feature phone. Namun pada smartphone biasanya terasa lebih boros karena perangkat ini harus terhubung ke internet setiap saat. Berbeda dengan feature phone yang hanya digunakan untuk voice dan SMS saja. Kebanyakan smartphone harus di charge setiap hari, atau bahkan ada yang sehari 2x.<br />
<br />
Kapasitas baterainya berbeda-beda. Ada yang 1.300mAh hingga 4.000mAh. Borosnya pemakaian baterai dipengaruhi banyak faktor, seperti besaran layar, prosesor, sinyal, suhu udara, serta perilaku penggunanya. Sebagai contoh, semakin besar layarnya tentu daya yang dibutuhkan juga semakin besar. Sementara prosesor tipe lawas juga lebih boros baterai. Perkembangan teknologi baterai ini sangat lambat, tidak seperti prosesor atau layar yang sangat cepat. Untuk itu berbagai produsen chipset menyiasatinya dengan merubah teknologi chipset mereka sehingga lebih irit konsumsi daya.<br />
<br />
Kebanyakan smartphone berlayar 4 inci mengusung baterai berkapasitas 1.600mAh - 1.800mAh. Menurut pengalaman saya yang menggunakan smartphone layar 4 inci dengan baterai 1.600mAh, saya perlu men-charge baterai kira-kira 1,5x per hari. Itu jika saya menggunakan WiFi untuk akses ke internet, sementara jika menggunakan jaringan seluler, kira-kira saya perlu men-charge baterai 2-2,5x per hari. Untuk enaknya, pilih baterai yang punya kapasitas besar seperti diatas 3.000mAh.<br />
<br />
<h3>
6. Garansi dan Update Software (After Sales)</h3>
Sebenarnya poin garansi atau after sales ini sudah sedikit saya bahas pada poin 1 tentang nama/merk. Tapi disini saya akan berbagi pengalaman dari cerita teman-teman saya. Pernah ada suatu ketika seorang teman dengan ponsel merk “XYZ”-nya rusak. Kemudian ia membawanya ke service center resmi. Dia sudah tahu yang rusak bagian microfon dan minta diganti bagian itu saja. Singkat cerita sang customer service memintanya untuk menginapkan ponselnya beberapa hari karena sang CS berdalih stok komponen tersebut sedang kosong. Ia dijanjikan tak lebih dari dua minggu selesai diperbaiki.<br />
<br />
Selang dua minggu kemudia ia kembali ke service center tadi dan terkaget melihat ponselnya mejeng di etalase sebagai barang display (FYI, ponselnya itu termasuk flagship, jadi tentu bakal menarik perhatian jika dipajang). Lalu ia bertanya ke CS apakah ponselnya memang sudah selesai diperbaiki atau belum. Ternyata setelah menunggu sekian waktu, ponselnya masih bermasalah. Usut-punya usut, ponselnya tidak diperbaiki, alias hanya mejeng di display selama dua minggu. Ia diminta untuk menunggu beberapa waktu lagi untuk serveice center bisa memperbaikinya. Namun karena kesal, ponselnya tak jadi diperbaiki dan dibawa pulang lagi. Padahal hanya minta diganti microphone-nya saja.<br />
<br />
Itu kisah singkat service center yang buruk, dan tidak semuanya buruk, ada juga yang bagus. Sebagai contoh teman saya punya ponsel merk “ABC” rusak dibagian layarnya. Ia kemudian datangi service center resmi dan diputuskan untuk mengganti dengan panel layar yang baru. Kebetulan panel layarnya tersedia dan ponselnya langsung diperbaiki. Untuk kasus ini, perbaikan ponselnya hanya beberapa jam saja, dan bahkan bisa ditunggu.<br />
<br />
So, kenali merk mana saja yang paling banyak kasus jeleknya. Mengetahui kasus jelek lebih mudah, karena biasanya pengguna mengeluhnya di suara pembaca, atau omongan buruk memang paling mudah tersebar luas. Untuk ketahanan perangkatnya sendiri saya kira semua vendor terkenal sudah memenuhi syarat kelayakan. Saat ini memang semakin banyak merk “China” beredar. Merk ini masih lekat dengan produk murahan dan cepat rusak. Padahal tidak semua seperti itu. Hampir semua vendor terkenal juga di produksi di China.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDrR04o6AqREE3yb_wcggRNqt5TvWPK8tXyasJgeAn0x2GY1HKUpR7At0IrGpN2WDThkAAphUTZ5Y_1JtKQywral0-WB9Ydm6m3TqFEuFgottfXtkH7r-7Q829I2x7jBJYgIJE3POUCjI/s1600/6.png" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDrR04o6AqREE3yb_wcggRNqt5TvWPK8tXyasJgeAn0x2GY1HKUpR7At0IrGpN2WDThkAAphUTZ5Y_1JtKQywral0-WB9Ydm6m3TqFEuFgottfXtkH7r-7Q829I2x7jBJYgIJE3POUCjI/s1600/6.png" height="388" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: gottabemobile.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kemudian perhatikan tentang update software-nya. Update software ini penting, sebab semakin baru software yang digunakan biasanya akan semakin mempercepat kinerja, menambal lubang keamanan, dan membawa fitur baru. Tapi perlu dicatat tidak semua ponsel mendapat update software, terutama ponsel tidak terkenal atau kelas low-end. Sebab, pengembangan software tentunya dilakukan oleh tim khusus, dan biasanya vendor tak mau banyak keluar biaya mengurusi produk kelas bawah. Jika dana Anda cukup membeli flagship, belilah yang flagship, karena update-nya diutamakan.<br />
<br />
Saya tidak banyak memiliki data mengenai vendor mana saja yang rajin memberikan update sistem operasi. Jika Anda meminta saya menyebutkan namanya, berikut urutan vendor yang saya dengar rajin memberikan update: Samsung, LG, Sony, HTC, Lenovo, Asus, dan Acer. Selain itu, pemain baru di Indonesia, yakni Oppo, juga saya dengar sering memberikan update. Yang jelas, jika komunitas ponsel tersebut besar, maka Anda tidak perlu khawatir. Sebab kita bisa saling bertukar informasi/masalah yang dialami dengan mudah.<br />
<br />
<h3>
7. Harga</h3>
Yang terakhir adalah harga. Untuk yang terakhir kalinya saya ingatkan tentang 2 poin yang menadarkan Anda saat ingin membeli ponsel, yakni kebutuhan dan kemampuan finansial. Jika dana Anda tidak terbatas, saya sarankan langsung saja beli yang flagship. Namun jika dana Anda terbatas, tentu yang dicari adalah kebutuhan.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYfHRAC7gUA_IVNqR3CPK5CzTGFvp3hBVLwEnq8LdsLfGEMJQYexOuok2jTuCdsJKgqRbM_3-1bkUcWZVPuWSxv9XkIxrbtEuS4FeDNE2t2ZDoUFQxkcehZ694u_l72POblMFPPASfc3I/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYfHRAC7gUA_IVNqR3CPK5CzTGFvp3hBVLwEnq8LdsLfGEMJQYexOuok2jTuCdsJKgqRbM_3-1bkUcWZVPuWSxv9XkIxrbtEuS4FeDNE2t2ZDoUFQxkcehZ694u_l72POblMFPPASfc3I/s1600/7.jpg" height="430" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: Metrojambi.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ingat selalu membandingkan ponsel yang diinginkan dengan ponsel serupa dari vendor pesaing. Ponsel value memang jarang dibuat para vendor, karena bagi mereka untungnya kecil. Ponsel serba lengkap dengan harga terjangkau biasanya ada pada spesifikasi kelas menengah. Saya tidak akan menyebut salah satu tipenya, tapi saya sarankan Anda untuk banyak mendengar ponsel apa yang sedang populer/banyak digunakan. Biasanya itulah yang saya maksud. Biasanya lho ya, nggak selalu :)<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div>
<br /></div>
Nah, demikian cerita tips dari saya tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan/memilih untuk membeli sebuah ponsel Android. Semoga bermanfaat. Jika pusing membaca banyak tulisan, rangkumannya adalah:<br />
<br />
1. Merek/Vendor<br />
2. Prosesor, RAM, dan versi Android<br />
3. Kapasitas Penyimpanan dan Dukungan Memori Eksternal<br />
4. Layar dan Resolusi<br />
5. Kamera dan Baterai<br />
6. Garansi dan Update Software (After Sales)<br />
7. Harga</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Artikel part 1: <a href="http://www.dodo.my.id/2014/03/tips-membeli-ponsel-android.html">http://www.dodo.my.id/2014/03/tips-membeli-ponsel-android.html</a></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8698525470449649967.post-36423013609380403112014-03-01T18:09:00.003+07:002014-04-08T20:03:42.042+07:00Tips Membeli Ponsel Android<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZd6xkj3POrhT_lNIjiQmlJF0o_egf6Vzf1ZuO0IP6UYYd2O3Rxq2Rm1gZmQLQJOKo_ujJRWMgqdxz06HKlDqr70QNpzlkP9A5EPE_Vxk6n2nPJYr3pOC5ZGCCvbet3L9HX81y8aHd6Po/s1600/main.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZd6xkj3POrhT_lNIjiQmlJF0o_egf6Vzf1ZuO0IP6UYYd2O3Rxq2Rm1gZmQLQJOKo_ujJRWMgqdxz06HKlDqr70QNpzlkP9A5EPE_Vxk6n2nPJYr3pOC5ZGCCvbet3L9HX81y8aHd6Po/s1600/main.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Telepon seluler (ponsel) atau biasa yang kita kenal dengan sebutan Handphone (HP) sudah menjadi kebutuhan mutlak di zaman modern seperti sekarang. Berbagai model dan jenis ponsel berjamuran di pasaran. Ada yang bermodel batangan, flip atau lipat, keyboard geser, dan yang terbaru adalah berlayar melengkung.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a>
Fungsi utama ponsel memanglah untuk berkomunikasi, yakni bertukar pesan suara maupun teks. Namun seiring perkembangannya, perangkat ponsel kemudian bisa bertukar pesan gambar/foto melalui layanan yang disebut Multimedia Messaging Service (MMS). Berawal dari MMS, kemampuan bertukar gambar kemudian berevolusi menjadi bertuka gambar gerak atau video atau video call. <br />
<br />
Setelah fungsi utamanya sudah terpenuhi, kemudian para vendor mulai berinovasi dengan menghadirkan fungsi tambahan. Yang dimaksud fungsi tambahan sangatlah luas, bisa berupa sebagai perangkat menonton televisi, penunjuk arah, fotografi mobile, sampai yang paling sering adalah berinternet. Memang, ponsel zaman sekarang yang tak bisa berinternet bisa dibilang sudah tak harus dibeli, kecuali Anda adalah kolektor barang antik.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Untuk mendukung aktifitas tersebut, sebutan “ponsel” kemudian bergeser menjadi “ponsel cerdas” atau smartphone. Sebutan ini melekat karena ponsel zaman sekarang tidak hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi saja, tapi juga bisa melakukan berbagai hal lainnya di fungsi tambahannya. Smartphone ibarat komputer mini, di dalamnya terdapat komponen-komponen pemrosesan yang mengolah perintah dari sang penggunanya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mirip seperti komputer Personal Desktop (PC) yang biasa kita pakai, semakin canggih hardware-nya, semakin cepat pemrosesannya. Sebaliknya, jika hardware yang digunakan sudah lawas, pemroesaan akan terasa lebih lambat. Untuk itu, dalam membeli smartphone, pastikan Anda memilih perangkat yang punya hardware canggih agar Anda tidak kecewa. Jangan sampai waktu Anda terbuang banyak untuk menunggu pemrosesan yang lama.</div>
<div>
<br />
Tapi ingat, jika Anda membeli ponsel, ada unsur penting lain yang harus diperhatikan, yaitu kemampuan membeli (finansial). Biasanya, semakin canggih ponsel tersebut, maka semakin tinggi harganya. Banyak orang beranggapan bahwa ponsel canggih dan mahal akan membantu aktifitasnya selamanya. Perkembangan industri ini amat sangat pesat. Ponsel canggih dan mahal Anda tidak akan selamanya menjadi yang paling canggih. Hampir tiap bulan akan ada smartphone baru yang mungkin lebih canggih.<br />
<br />
Masa pakai smartphone biasanya hanya untuk 3-5 tahun kedepan. Bukan berarti setelah kurun waktu tersebut ponsel Anda akan rusak, tapi mungkin akan “ketinggalam zaman”. Ditambah, biasanya Anda akan bosan setelah memakai ponsel selama 3 tahun, namun perasaan bosan ini tidak berlaku bagi Anda yang setia dan merasa sudah tercukupi. Karena semuanya akan kembali pada kebutuhan Anda masing-masing. Jika satu urusan sudah tercukupi, tentu Anda bisa mengalokasikan kemampuan Anda ke urusan lain. Ingat 2 poin penting yang menyadarkan Anda ketika ingin membeli smartphone: <b>kebutuhan</b> dan <b>kemampuan (finansial)</b>.<br />
<br />
<h3>
Mengapa Harus Android?</h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgieoSb-UmHvBcWPDOPycyPptZXIClO29MS36MoWDErjzv6VvmkejW9s3FWP8JVgSl1GPHxDxcIQEvOzJaTVmZJs_SPcWXSLUgTjZ4XHWlZZal0LshJ4DZIqPqDHbpShtdY3hYS5CO0DLg/s1600/StatCounter-os-ww-monthly-200812-201401.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgieoSb-UmHvBcWPDOPycyPptZXIClO29MS36MoWDErjzv6VvmkejW9s3FWP8JVgSl1GPHxDxcIQEvOzJaTVmZJs_SPcWXSLUgTjZ4XHWlZZal0LshJ4DZIqPqDHbpShtdY3hYS5CO0DLg/s1600/StatCounter-os-ww-monthly-200812-201401.jpg" height="368" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: <a href="http://gs.statcounter.com/#mobile_os-ww-monthly-200812-201401" target="_blank">StatCounter</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah mengetahui landasan memilih smartphone, hal berikutnya yang perlu diperhatikan juga adalah sistem operasi (operathing system/OS). Ada banyak OS untuk perangkat mobile di dunia, namun berdasarkan catatan StatCounter hingga bulan Januari 2014, yang paling populer saat ini adalah <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Android_(operating_system)">Android</a> (44,53%), <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/IOS">iOS</a> (23,55%), <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Series_40">Series 40</a> (11,72%), Symbian (6,33%), BlackBerry, dan Windows Phone. Tiap OS punya ciri, karakteristik, dan sifatnya sendiri. Android menjadi paling banyak digunakan karena produsen ponsel yang menggunakan OS ini juga sangat banyak<br />
<br />
Beda dengan iOS dan BlackBerry yang hanya eksklusif untuk perangkat Apple dan BlackBerry, Android juga digunakan di ponsel-ponsel produksi Samsung, LG, Sony, HTC, Huawei, ZTE, dan lainnya. Dengan kata lain, Android punya basis komunitas/pengguna yang besar. Komunitas yang besar menjadi salah satu faktor pemilihan jenis ponsel. Karena Anda dapat bertukar informasi/keluhan dengan pengguna lain dengan mudah.<br />
<br />
Windows Phone juga digunakan oleh Nokia, Samsung, Huawei, HTC, dan lainnya. Namun berdasarkan statistik diatas, penetrasi OS besutan Microsoft itu masih kecil (1,72%). Namun demikian, pasarnya perlahan mulai naik. Kebanyakan ponsel Windows Phone berasal dari Nokia. Kini, Nokia (divisi perangkat mobile) sudah diakuisisi oleh Microsoft.<br />
<br />
Berbeda dengan Windows Phone, Android adalah platform terbuka yang dibangun berdasarkan Linux. Artinya, karena open source, OS ini punya potensi besar untuk dikembangkan lebih luas sesuai keinginan Anda. Anda bisa mengkustomisasi sendiri software perangkat tersebut, asalkan Anda mengerti pemrogramannya.<br />
<br />
Namun jangan khawatir, bagi Anda yang tidak suka oprek-oprek, Google sebagai perusahaan yang mengembangkan Android akan secara rutin memberikan pembaruan/update sebagai kebutuhan standar pengguna.<br />
<br />
Disini saya akan memberikan sedikit tips untuk memudahkan Anda membeli smartphone Android. Berikut ada tips-tips yang perlu diperhatikan dalam memilih ponsel Android yang tepat:<br />
<br />
<h3>
1. Merek/Vendor</h3>
Dari sekian banyak smartphone Android yang beredar, alangkah baiknya jika Anda sudah melihat “nama” si pembuatnya. Ingat, sebuah nama yang besar dan baik bisa menjadi besar karena berkualitas. Bukan hanya dari perangkatnya saja yang berkualitas, tapi juga dukungan update software dan layanan after sales. Kenali merk mana saja yang rajin memberikan update dan punya layanan after sales yang cepat dan lokasinya mencakup seluruh Indonesia.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLwObD-uzmMF3u1yhF57D790P8lres9w2nwFW5r-8TQPIqJyVQuDelKv80cdBRKjRS62DszsP87NcEXfFHXmBnu_Uv37Z8xjpKH9n2eztcsA7By74hhDUs4Y8XqnDiHvc9EEt77o2SIhY/s1600/1.png" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLwObD-uzmMF3u1yhF57D790P8lres9w2nwFW5r-8TQPIqJyVQuDelKv80cdBRKjRS62DszsP87NcEXfFHXmBnu_Uv37Z8xjpKH9n2eztcsA7By74hhDUs4Y8XqnDiHvc9EEt77o2SIhY/s1600/1.png" height="392" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: IDC Worldwide Mobile Phone Tracker (29/10/2013)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Jika Anda mau melihat laporan IDC (International Data Corporation) tentang pengiriman smartphone (seluruh smartphone, bukan Android saja) secara global yang dirilis Oktober 2013, peredaran smartphone di seluruh dunia dipimpin oleh Samsung, kemudian diikuti Apple, Huawei, Lenovo, LG, dan lainnya. Laporannya bisa dilihat <a href="http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS24418013">disini</a>.<br />
<br />
Sekarang kita bahas singkat si Samsung karena dia yang paling besar pasarnya. Vendor asal Korea Selatan ini memang bisa dibilang “the king of Android device maker”. Samsung memang punya banyak perangkat Android di pasaran. Strategi Samsung adalah dengan membanjiri semua segmen Android dengan perangkatnya yang bernama Galaxy. Dari segmen low-end hingga high-end, Samsung punya. Bahkan produknya itu lebih banyak dibanding pesaingnya. Jadi jangan heran kalau ada orang bicara perangkat Android, pasti yang pertama terlintas adalah Samsung.<br />
<br />
Lantas bagaimana dengan after sales Samsung di Indonesia? Kalau ini saya nggak punya datanya. Saya juga ngga punya perangkat Android Samsung. Jadi saya belum pernah merasakan pengalaman dengan after sales Samsung. Namun dari sisi pembaruan (update) software OS, Samsung adalah yang paling rajin memberikan update dibanding rivalnya. Ini salah satu faktor mengapa Samsung masih tinggi peminatnya, yakni karena “pelanggan diperhatikan selalu, tidak hanya di awal saat beli.” Memang, tidak semua perangkatnya diberikan update, namun jika dibanding segmen pasar yang sama dari pesaing, Samsung “lebih memberi perhatian”.<br />
<br />
Bergeser ke layanan perbaikan atau biasa sering ditanya service/garansinya. Vendor yang satu ini jarang terdengar banyak keluhan. Maksudnya, dari pengalaman yang saya dengar dan baca, layanan perbaikan perangkat rusak dikerjakan Samsung dengan cepat. Maaf, bukan bermaksud menjelekkan salah satu vendor, tapi memang ada vendor yang proses perbaikannya lama. Tidak percaya? Silakan cari artikel keluhan tentang ponsel melalui kolom “Suara Pembaca” di berbagai media, Anda akan menemukan sebuah merk yang paling buruk kualitas after sales-nya di Indonesia.<br />
<br />
Bahkan saking mengecewakannya, pelanggannya berbondong-bondong mengajukan petisi di Change.org yang meminta kualitas after sales-nya diperbaiki. Saya tidak tahu bagaimana perkembangannya hingga sekarang, namun yang saya dengar after sales vendor tersebut sudah mulai berbenah pasca “pemberontakan” tersebut. FYI, dari banyak kisah yang saya dengar, Samsung Mobile Indonesia banyak disebutkan lebih bagus pelayanannya dibanding vendor lain. Sorry bukan bermaksud promosi, tapi berbagi kisah aja :).<br />
<br />
<h3>
2. Prosesor, RAM, dan versi Android</h3>
Disini saya akan bercerita sedikit lebih mendalam. Pertama adalah prosesor, atau bisa dibilang sebagai otaknya. Ini adalah komponen utama yang akan memproses seluruh aktifitas ponsel. Kinerja suatu perangkat akan terasa cepat/lambat sangat bergantung pada kemampuan prosesor. Umumnya ponsel memiliki clock-speed antara 1GHz hingga 2,5GHz. Semakin tinggi clock-speed-nya tentu semakin cepat bekerjanya.<br />
<br />
Di dalam prosesor terdapat inti (core) utama yang memproses tugas-tugas. Untuk mempercepat pemrosesan, prosesor mobile zaman sekarang sudah dibekali dua inti (dual-core), empat inti (quad-core), enam inti (hexa-core), hingga delapan inti (octa-core). Jika Anda sedikit bingung, begini saya ibaratkan, sebuah perkerjaan akan lebih cepat selesai dan terasa ringan jika dilakukan secara gotong-royong. Begitulah prinsip prosesor muti-core, dimana tugas-tugas akan lebih cepat selesai karena dikerjakan secara berbarengan.<br />
<br />
Secara teori prosesor multi-core memang mempercepat tugas, namun tidak semua prosesor multi-core pasti cepat. Saya akan berbagi gambaran tentang trik marketing para vendor yang punya produk multi-core. Ada vendor yang menggembar-gemborkan produknya menggunakan prosesor quad-core, tapi jika dibanding vendor pesaing, performa produknya itu ternyata hanya setara dengan produk dual-core dari pesaing. Mengapa demikian? Karena tipe chipset yang digunakan berbeda. Si vendor dengan quad-core menggunakan chipset lawas, sementara vendor dual-core menggunakan chipset teknologi terbaru. Jadi, sebelum membeli, juga selidiki dulu tipe chipset yang digunakan.<br />
<br />
Kedua adalah RAM (Random Access Memory). Seperti di komputer biasa, RAM berfungsi “menyimpan sementara” aplikasi yang berjalan. Semakin besar kapasitasnya, tentu semakin banyak aplikasi yang bisa/lancar dijalankan pada saat yang bersamaan. Smartphone dengan banyak fitur biasanya memakan banyak RAM. Jadi jika Anda tipe orang yang suka banyak menginstal aplikasi atau penggila aplikasi berat seperti game, cari kapasitas RAM yang besar. Smartphone sekarang umumnya menyediakan ruang RAM sebesar 512MB hingga 3GB. Saran saya, untuk saat ini, pilih perangkat dengan RAM berkapasitas minimal 1GB. Karena Anda tidak pernah menyangka jika nanti akan semakin banyak aplikasi yang terinstal di gadget Anda. Produk flagship (unggulan) saat ini biasanya mengusung RAM 2GB hingga 3GB. Oiya, di RAM juga ada clock-speed-nya seperti prosesor. Jika ingin lebih detail silakan baca informasi tambahan tentang RAM yang banyak beredar di internet.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVmc8ER3-A91ePPSTQLI754DsNNqh8DXxzjqGKRZMTAyPnMZvlqaMn2uqVUSDJgb2dQjuJY3bgd96yxTid4Cf6Raco425YIp_9s6Y8hefDdvkkS7V6wqfo30YJSYV2UEUS1uQ8UxzSOuA/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVmc8ER3-A91ePPSTQLI754DsNNqh8DXxzjqGKRZMTAyPnMZvlqaMn2uqVUSDJgb2dQjuJY3bgd96yxTid4Cf6Raco425YIp_9s6Y8hefDdvkkS7V6wqfo30YJSYV2UEUS1uQ8UxzSOuA/s1600/2.jpg" height="409" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Grafis: Inquirer.net</td></tr>
</tbody></table>
Ketiga adalah versi Android-nya. Tim pengembang OS pasti selalu memperbarui software-nya. Pembaruan diperlukan untuk menyeimbangkan kebutuhan pengguna, perkembangan teknologi hardware, dan sistem keamanan. Semakin baru versinya, hampir dipastikan performanya lebih cepat, ada tambahan fitur, dan penambalan lubang keamanan yang ditemukan pada versi sebelumnya. Hingga artikel ini ditulis, OS Android terbaru menyentuh nomor versi 4.4 atau punya nama KitKat. Sebelum versi 4.4 KitKat ada versi 4.1-4.3 dengan nama Jelly Bean. Jadi jika Anda berniat membeli perangkat Android, pastikan itu sudah menggunakan versi terbaru, atau perangkat yang bakal mendapatkan update ke versi tersebut.<br />
<br />
Produk flagship/unggulan biasanya lebih diproritaskan vendor untuk mendapat Android versi terbaru. Saran saya, jika dana Anda cukup untuk membeli produk flagship, tak ada salahnya memproritaskan produk tersebut di “daftar pilihan ponsel untuk dibeli” yang Anda miliki. Jika dana tidak mencukupi, pastikan produk yang ingin Anda beli bakal diberikan update oleh sang vendor, karena tidak semua produk bisa/akan diberikan update.<br />
<br />
<h3>
3. Kapasitas Penyimpanan dan Dukungan Memori Eksternal</h3>
Setiap perangkat menyediakan kapasitas penyimpanan yang berbeda. Perlu diketahui, ruang penyimpanan terbagi dua tempat, yakni internal dan eksternal. Semua perangkat pasti memiliki penyimpanan internal, namun tidak semuanya menyediakan dukungan ke penyimpanan eksternal. Penyimpanan eksternal biasanya menggunakan kartu memori berjenis microSD.<br />
<br />
Pertama, pastikan kapasitas penyimpanan internal sudah mencukupi kebutuhan Anda. Karena penyimpanan internal merupakan tempat utama berkumpulnya file-file sistem. Penggunaan ruang penyimpanan oleh sistem bervariasi tiap perangkat. Biasanya, semakin banyak fiturnya, file sistem membutuhkan ruang yang cukup besar.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxx-sLE1jbc2xShyphenhyphenS191Fu9qq0MIUMLbGgC2pLN84KxMlYX3YtjELbKrID86viB-5MgujhUXKDoZr-WPxyfVtOUAHcSuRRCD4J9_fnKveW5dXhVEuCuVzkQRGb05rS0W67s07v-kvSN0s/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxx-sLE1jbc2xShyphenhyphenS191Fu9qq0MIUMLbGgC2pLN84KxMlYX3YtjELbKrID86viB-5MgujhUXKDoZr-WPxyfVtOUAHcSuRRCD4J9_fnKveW5dXhVEuCuVzkQRGb05rS0W67s07v-kvSN0s/s1600/3.jpg" height="323" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Grafis: Thedailybuggle.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Saat ini ruang kapasitas internal yang disediakan umumnya berkisar diantara 4 GB hingga 32 GB. Bayangkan ponsel dengan memori internal 4GB, jika sistem perangkatnya sudah menggunakan ruang 2 GB, maka ruang yang tersedia atau bisa dipakai untuk menyimpan foto, audio, video, file, dan lainnya hanya 2 GB saja. Menurut saya, ini sangat kurang. Sebab, smartphone adalah ponsel cerdas dimana Anda tidak hanya menggunakannya sebagai telpon/SMS aja, tetapi juga menikmati entertainment. Anda akan haus ruang, serta kebutuhan aplikasi yang makin banyak.<br />
<br />
Saya sangat tidak menyarankan Anda memilih perangkat dengan penyimpanan 4 GB, kecuali budget Anda terbatas. Untuk kasus ini, saya sarankan Anda untuk memilih perangkat yang mendukung memori eksternal.<br />
<br />
Untuk amannya, pilih yang punya memori internal 16 GB. Ingat, jika memori penyimpanan penuh, performa perangkat Anda akan terasa lambat/berat, karena ibarat “jalan”-nya sudah penuh sesak.Memori eksternal microSD biasanya tersedia dari 2 GB hingga 64 GB. Untuk menyimpan file foto, video, audio, dan file bukan sistem, biasanya disinilah tempatnya. Pertama untuk melindungi file jika perangkat di flash ulang agar tidak ikut terhapus. Kedua agar tidak memberatkan atau menuh-menuhin memori internal. Untuk pengguna ekspert, bahkan ada yang memindahkan file aplikasi ke microSD agar lebih melapangkan memori internalnya.<br />
<br />
<i>(Bersambung ke Part 2: <a href="http://www.dodo.my.id/2014/03/tips-membeli-ponsel-android-part-2.html">http://www.dodo.my.id/2014/03/tips-membeli-ponsel-android-part-2.html</a>)</i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8698525470449649967.post-19956925064555383642012-11-25T21:21:00.001+07:002016-01-22T21:54:13.336+07:00#1 Post: Selamat Datang di Dunia Maya<i>Assalamu'alaikum Wr. Wb.</i> Salam sejahtera. Layaknya orang baru, perkenalan rasanya sangat diperlukan. Untuk saling mengenal, mengetahui, dan berbagi.<br />
<br />
Husodo Saka Utama, nama aslinya. Orang-orang memanggil dari akhiran kata Husodo, yaitu 'do', lantas panggilan itu berulang 'do..' 'do..' kemudian menjadi Dodo.<br />
<br />
Ini 'rumah' baru. Dulunya ada <a href="http://husodo.web.id/">Husodo.web.id</a>, <a href="http://themaster.web.id/">TheMaster.web.id</a>, dan beberapa akhiran .com yang tak lagi terurusi. Kenapa terabaikan?Alasannya banyak, dari <i>gak</i> sempat, <i>gak</i> ada ide, domainnya kurang 'cetar', dan alasan yang paling sering adalah malas. Tapi itu dulu. Sekarang ada <a href="http://dodo.my.id/">dodo.my.id</a> yang lebih simpel, lebih enak, dan lebih fleksibel. Namun sebenarnya, di dalam kepala ini sering banyak ide, tapi sering hilang karena tertimpa ide lain. Tersadarlah bahwasannya semua itu sebaiknya ditulis. Supaya tetap ada dan tidak hilang. Berbagi dan bermanfaat. Begitu lira-kira kenapa <a href="http://dodo.my.id/">dodo.my.id</a> ada. <i>Seharusnya...</i><br />
<i><br /></i>
Sedikit cerita tentang akhiran domain .my.id. Ini adalah domain baru dari negara Indonesia. Alamat ini dirilis pertengahan November 2012 bersama dengan domain .biz.id. Dulunya, Indonesia hanya punya domain .co.id, .net.id, .go.id, .mil.id, .or.id, .web.id dan .war.net.id (alamat untuk warnet --warung internet-- ini kemudian dihapus karena tidak lazim). Domain .my.id sebenarnya punya target yang sama dengan .web.id, yakni para blogger. Jika menurut telinga saya, domain .my.id terdengar lebih 'cetar' ketimbang .web.id. Sementara .biz.id punya target yang sama dengan domain .biz versi internasional, yakni untuk dunia usaha/bisnis.<br />
<br />
Rumah ini, alamatnya beli, tapi tanahnya gratisan. Mungkin lebih tepatnya: gratis dipinjamkan, bukan gratis dikasih. Rumah ini dibangun di atas tanah Blogger.com --banyak orang mengenalnya Blogspot.com, yakni layanan (free) blog populer yang kini dimiliki Google. Yaa.. semoga saja suatu saat nanti rumah ini dan rumah kalian tidak digusur oleh Google, karena berdasarkan pengalaman, layanan yang free itu ada ujungnya.<br />
<br />
Minimalis. Lebih simpel dan <i>gak neko-neko</i>. Desainer rumah ini bernama <a href="http://www.yusufikri.web.id/" target="_blank">Yusuf Fikri</a>, seorang yang tidak saya kenal. Beliau membagikan <i>template</i> ini secara gratis di Btemplates.com. Orangnya <i>kayak</i> apa? <i>Nggak tau</i>, karena belum pernah lihat. Tapi yang penting, mereka mau membaginya, bisa bermanfaat buat orang lain. Dan seperti inilah seharusnya hidup. Terus berbagi dan bermanfaat.<br />
<br />
Selamat datang di rumahku, tempat berkumpulnya ide-ideku, yang terangkai dari kalian semua, para makhluk bumi.<br />
<br />
Dodo.Anonymousnoreply@blogger.com0